Semarak HARDIKNAS 2025, SDN 72 Ntobo Kota Bima Laksanakan Upacara Bendera

Peringati Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS), seluruh siswa, guru dan Kepala SDN 72 Ntobo Kota Bima ikuti upacara bendera yang dilangsungkan di halaman sekolah, Jumat (2/5/2025). 

Dengan mengenakan pakaian adat bima, tenunan ikat, sambolo, kebaya menjadikan suasana khidmat dan penuh warna di pelaksanaan Hari Pendidikan Nasional Kali ini. 

Upacara bendera memperingati Hardiknas dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah sekaligus bertindak sebagai Pembina upacara.

Sesuai instruksi Kemendikbud seluruh satuan pendidikan diwajibkan mengikuti rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut serta memperingati Hardiknas yang jatuh setiap tanggal 2 Mei setiap tahunnya, salah satunya dengan menggelar upacara bendera.

Dalam pidato resmi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) yang dibacakan Ibu Hely Refliyani, S.Pd selaku Kepala SDN 72 Ntobo Kota Bima mengucapkan rasa syukur dan terimakasih karena seluruh siswa dan guru-guru bisa hadir memperingati Hardiknas dalam keadaan sehat walafiat.

Peringatan hari pendidikan Nasional bukanlah sekedar seremonial semata tetapi juga merupakan momentum untuk meneguhkan dan meningkatkan dedikasi, komitmen dan semangat untuk memenuhi amanat konstitusi yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan layanan pendidikan yang terbaik, bermutu dan berkemajuan bagi seluruh anak bangsa.

Dalam UUD 1945 menegaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu, tidak boleh ada diskriminasi atas dasar suku, agama, bahasa, budaya, ekonomi, jenis kelamin, domisili dan sebab-sebab lain yang menyebabkan seorang kehilangan kesempatan memperoleh pendidikan.

Pendidikan adalah hak asasi dan hak sipil yang melekat dalam diri setiap insan baik sebagai pribadi maupun warga negara.

Hal ini tentu sesuai dengan Asta Cita keempat Presiden Prabowo Subianto yang berkomitmen membangun sumber daya manusia yang kuat sebagai aktor dan agen perubahan yang mengantarkan Indonesia menjadi bangsa dan negara yang adil dan makmur, lanjutnya.

Melalui pendidikan presiden Prabowo berkomitmen memutus mata rantai kemiskinan.

Untuk itu diperlukan kerja sama semua pihak baik pemerintah, orangtua, masyarakat, dunia usaha dan media massa. Pemerintah sebagai penyelenggara negara tidak dapat bekerja sendiri namun perlu dukungan dan partisipasi semesta agar pendidikan sebagai layanan publik dapat berperan mengantarkan anak-anak menjadi generasi hebat dan kuat.